Anggrek
hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di daerah
tertentu di pulau Kalimantan. Anggrek hitam dijadikan sebagai maskot flora di
propinsi Kalimantan Timur karena keindahan dan keunikannya.
Tumbuhan
ini hidup bergerombol membentuk rumpun. Bagian pangkalnya memiliki umbi yang
berbentuk bulat telur agak pipih, dengan dua helai daun elips yang menjulang ke
atas. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Kebanyakan orang mengira
bahwa bunga anggrek hitam berwarna hitam secara keseluruhan. Tetapi
kenyataannya tidaklah demikian. Bunga anggrek hitam berbentuk tangkai dengan jumlah
kuntum bunga antara 5-10 kuntum per tangkai. Warna bunganya didominasi oleh
warna hijau kekuningan pada bagian kelopak dan mahkotanya dan bagian bibir
bunga berwarna hitam yang bagian dalamnya terdapat bintik-bintik warna hitam
dengan kombinasi garis-garis hitam.
Habitat
Anggrek Hitam
Kersik
Luway ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam melalui Surat Keputusan MenteriPertanian
nomor 792/Kpts/Um/10/1982 tanggal 29 Oktober 1982 tentang Pengukuhan Perluasan
Cagar Alam Padang Luway dari 1.000 Hektar menjadi 5.000 Hektar. Berdasarkan
hasil rekonstruksi batas oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV pada tahun
2006 lalu, luasnya sebesar 4.896,35 Ha. Pengelolaannya berada pada Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (Anonim, 2009).
Anggrek
hitam sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway yang merupakan
habitat asli jenis flora tersebut. Sebagai tumbuhan epifit, anggrek hitam hidup
menempel pada batang kayu atau pohon, disamping beberapa diantaranya tumbuh di
lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah.
Keindahan
anggrek hitam bisa dinikmati saat musim berbunga tiba. Musim berbunga Anggrek
Hitam biasanya terjadi pada akhir tahun antara bulan Oktober sampai Desember.
Terdapat ratusan kuntum bunga yang bisa kita temui di lihat selama musim bunga
di Kersik Luway, cagar alam di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Saat ini, habitat
asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin
menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun Anggrek Hitam masih bisa dijumpai di
cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit.
Ancaman
Seiring
dengan perkembangan waktu, keberadaan anggrek hitam di Cagar Alam Padang Luway
kian terancam. Kebakaran hutan yang terjadi hampir sepanjang tahun merupakan
ancaman serius akan keberadaannya. Kebakaran hebat beberapa tahun lalu sempat
memporakporandakan kawasan ini dan sekarang menyisakan lahan kosong yang telah
ditumbuhi semak belukar. Sebaran anggrek hitam di kawasan Cagar Alam Padang
Luway saat ini hanya tersisa sedikit di Kersik Luway. Sisanya berupa semak
belukar, padang ilalang, areal terbuka dan perkebunan karet milik masyarakat
setempat. Kegiatan masyarakat setempat juga memberikan dampak negatif kepada
kawasan ini. Dikawasan Cagar Alam ada dijumpai perkebunan karet milik
masyarakat. Sungguh ironis memang, kawasan yang seharusnya dijaga keasliannya
justru digunakan sebagai tempat bercocok tanam. Selain itu ditemukan pula
pemukiman penduduk di wilayah cagar alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar